Kerugian COD Shopee Untuk Penjual atau Seller

Para seller di shopee menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan penjualan. Salah satunya adalah dengan mengaktifkan fitur pembayaran COD. Namun apakah fitur ini menjamin jualan laris manis?. Dan apakah para seller di shopee sudah sadar akan kerugian COD shopee untuk penjual?.

Mungkin belum banyak seller yang menyadari hal ini. Terutama para seller baru di shopee yang sering melakukan berbagai cara untuk bisa pecah telor (mendapat orderan pertama). Namun bukannya untung, terkadang seller malah buntung.

Tingginya tingkat persaingan penjual di shopee sangat mempengaruhi penjualan. Untuk 1 produk tertentu saja, terkadang ada puluhan, ratusan, bahkan ribuan seller yang berjuang untuk mendapatkan penjualan.

Aktifkan COD Shopee, Untung Bagi Seller?

Mengaktifkan COD Shopee
Mengaktifkan COD Shopee

Kalau ada yang bertanya seperti pertanyaan diatas, maka jawabannya bisa iya bisa tidak. Untuk produk tertentu, mungkin akan memberikan keuntungan. Namun di lain sisi, bisa jadi fitur mengaktifkan COD malah memberikan kerugian kepada seller.

Namun sebelum membahas mengenai kerugian COD shopee untuk penjual, kita terlebih dahulu membahas bagaimana sistem COD Shopee digadang – gadang bisa meningkatkan penjualan dan memberikan keuntungan lebih kepada seller.

Mengenai COD shopee bisa meningkatkan penjualan, itu belum pasti. Jika anda menjual produk yang memang khusus untuk orang – orang melek teknologi, saya rasa ini tidak akan terlalu berpengaruh. Mereka pada umumnya akan lebih memilih pembayaran via transfer bank karena mudah dengan menggunakan mobile banking.

Kita bisa mengambil contoh produk IoT (Internet of Things), seperti smartwatch, smart lamp, earphone bluetooth, smart cam 360 degree, dan lain sebagainya. Saya yakin, produk – produk seperti ini kebanyakan diminati oleh orang – orang yang sudah melek teknologi dan tidak akan bilang kalau transfer pembayaran itu susah.

Atau kalau mau yang lebih simpel, oke. Anda sebagai seller menjual produk custom, misalnya saja custom sablon kaos. Kalau pembeli menolak paket, ya ekspedisi mengirimkan paket balik ke penjual.

Lantas, penjual mau menjual kaos custom ini kemana lagi?. Sementara di kaos tersebut misalnya sudah disablon nama pasangan yang sedang kasmaran namun keburu putus sebelum paket sampai. Ya nyesek di seller nya, nanggung kerugian jadinya.

Kesimpulannya, mengaktifkan fitur COD di shopee belum tentu mendatangkan untung bagi seller. Yang ada justru memberikan kerugian cod shopee untuk penjual untuk produk tertentu.

Apa Kerugian COD Shopee Untuk Penjual?

Kerugian
Kerugian

Langsung saja ke inti pembahasan. Misalnya anda berjualan makanan yang tidak tahan lama dan mengaktifkan fitur COD di shopee. Lalu ada pembeli melakukan order dengan pembayaran COD. Namun setelah barang sampai, kurir tidak bisa menghubungi pembeli, atau istilah halusnya pembeli menolak menerima paket.

Paket dibalikkan ke penjual, ya memang benar dan memang seperti itu peraturannya. Namun untuk mengembalikan paket ke penjual kan memakan waktu lagi. Selama di perjalanan berangkat dan pulang ini, bisa saja makanan sudah basi dan seller tidak bisa menjualnya lagi.

Mau memakan sendiri sudah terlanjur basi, mau dijual apalagi. Kerugian COD Shopee untuk penjual seperti ini ada pada barang, kemasan, waktu, tenaga tangan, tenaga kaki, tenaga jari, semuanya lah. Ini yang tidak pernah dipikirkan oleh platform marketplace hingga saat ini.

Begitu juga untuk seller yang menjual produk custom. Ada yang custom sablon baju, custom mug, custom macam – macamlah. Ketika pembeli menolak paket dan tidak melakukan pembayaran, ya seller mengalami kerugian.

Keinginan hati sih berjualan di shopee untuk mendapatkan keuntungan. Untuk bisa menambah penghasilan. Namun kalau begini ceritanya, justru buntung yang datang menghampiri seller.

Kesimpulan Mengenai COD Shopee

Kalau anda sebagai seller memang menjual produk – produk yang beresiko selama di pengiriman, sebaiknya tidak perlu mengaktifkan fitur COD. Begitu juga untuk seller yang memang menargetkan konsumennya itu adalah mayoritas yang melek teknologi.

Kalau saya pribadi selalu memilih via transfer ataupun shopeepay kalau memang saldo lagi ada. Alasannya apa?, ya karena biaya penanganan lebih murah. Via transfer, Shopee membebankan biaya penanganan sebesar seribu rupiah. Pake shopeepay bebas biaya penanganan lagi.

Sementara COD?, shopee membebankan biaya penanganan terendah itu sebesar 3% untuk pesanan COD ketujuh kali dan seterusnya. Kalau pembayaran senilai Rp. 100.000, ya biaya penanganannya sebesar Rp. 3.000. Itu masih biaya terendah saja dan berpotensi jauh lebih tinggi.

Kalau anda pernah membeli paket COD dan sudah pernah mengirimkan paket ke 3 alamat berbeda, anda dianggap dropshipper. Shopee pun membebankan biaya penanganan sebesar 9%. Itu artinya anda harus menambah pembayaran senilai Rp.9.000 jika melakukan pembelian sebesar Rp. 100.000.

Padahal mengirimkan paket COD ke 3 alamat yang berbeda belum tentu dropshipper. Istri saya sendiri misalnya sebagai contoh. Sebelumnya dia tinggal di luar kota dan sudah pernah COD, namun akhirnya mengikut ke saya setelah menikah dan COD lagi. Ini posisinya saya masih gabung sama saudara.

Akhirnya kami memutuskan untuk mengontrak di rumah yang berbeda, tentunya beda alamat lagi dengan saudara saya. Melakukan COD lagi, eh ternyata shopee membebankan biaya penanganan 9%. Ya ogah dong pake COD, mending transfer saja.

Tapi sebelumnya, istri saya bukannya hobby belanja ya. Dia memang sering berbelanja, kadang hampir tiap hari paket sampai di rumah. Namun itu semua belanja untuk dijual kembali disini dengan menaikkan harga sedikit, ya untuk mendapatkan keuntungan.

Akhir kata, anda sebagai seller harus bisa memahami karakteristik mayoritas calon konsumen anda. Jika memang targetnya seperti saya ini, lebih baik nonaktifkan fitur COD di shopee. Ya demi menghindari kerugian cod shopee untuk penjual seperti diatas.

Tinggalkan komentar